Friday, July 27, 2007

Manajemen Kinerja (Performance Management) dari suatu tool menjadi habits
Oleh :Dikdik Sugiharto, Deltaplus Consulting
Publish : Zulfikar



Seorang atlit yang berasal dari sebuah kota kecil, bercita-cita ingin menjadi pelari tercepat di dunia. Tidak banyak yang dia lakukan selain berlatih keras untuk mencapai apa yang dicita-citakannya. Dari hari, ke minggu, ke bulan dan ke tahun, itulah yang dia habiskan waktunya untuk bisa menjadi pelari tercepat di dunia. Apakah dia telah menjadi pelari yang tercepat? Atau memang dia larinya sudah paling cepat. Pernyataan-pernyataan di atas tersebut tidaklah bisa dijadikan suatu patokan bahwa atlit tersebut telah menjadi pelari yang tercepat di dunia ataukah dia telah berlari cepat. Oleh karena itu diperlukan suatu ukuran yang digunakan untuk melihat kemajuan dari apa yang telah kita lakukan. Hal itulah yang disebut dengan Manajemen Kinerja.

Di dalam suatu Perusahaan, Manajemen Kinerja telah menjadi suatu konsep yang sedang popular diimplementasikan, mulai dari Balance Scorecards, Value Based Management, Key Performance Indicators ataupun sebutan lainnya untuk menterjemahkan manajemen kinerja. Pada awalnya, Cash adalah satu-satunya ukuran yang digunakan oleh suatu Perusahaan untuk mengukur kinerjanya, kemudian beralih menjadi profit yang masih merupakan ukuran keuangan. Hingga pada awal tahun 1990-an di mana Kaplan dan Norton memperkenalkan suatu konsep mengukuran yang tetap menitikberatkan pada Financial measures, tetapi diseimbangkan dengan tiga perspektif lainnya yaitu Customer perspective, Internal Process perspective and Learning and Growth perspective. Dan kemudian disempurnakan lagi dengan popularnya konsep Nilai Tambah, disebut dengan Value Based Management.

Proses yang Berkelanjutan

Terlepas dari konsep apa yang dipakai, kami melihat ada kesamaan dalam hal pendekatan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dalam menjalankan Manajemen Kinerja. Ada beberapa langkah-langkah yang umumnya dilakukan Perusahaan dalam mendefinisikan atau mengimplementasikan manajemen kinerja:

  1. Pengembangan strategi Hal yang pertama ini seringkali dilupakan atau dianggap sepele pada saat pembuatan manajemen kinerja. Apabila suatu Perusahaan belum ada strategi yang jelas, maka akan sulit dalam pembuatan langkah-langkah berikutnya dan ada kemungkinan yang kita mengukur sesuatu yang salah atau tidak penting.
  2. Target Setting Membuat langkah-langkah berikutnya yang akan meningkatkan value driver dari mulai komitmen penggunaan aktiva yang dimiliki sampai penentuan target kinerja keuangan yang akan diraih.
  3. Pengukuran kinerja Mengumpulkan, memproses dan mendistribusikan data yang diperlukan untuk mendukung pengembangan strategi yang efektif serta penentuan target.
  4. Analisa kinerja Penganalisaan kinerja actual dibandingkan dengan target serta mendefiniskan corrective action untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang
  5. Kompensasi dan insentif Menghubungkan hasil dari aksi strategic dan operasi dengan kompensasi dan benefit sangat kritikal untuk mempertahankan habits yang telah dibentukProses tersebut berjalan secara terus menerus dengan konsep continuous improvement (Plan, Do, Check, Act).
  6. Habits

Ada 7 Habits yang harus dilakukan oleh para professional yang ingin mengimplementasikan suatu ukuran kinerja:

  • Mengoperasikan Perusahaan sesuai dengan strategi dan goals
  • Membuat dan mengelola kerjasama intern
  • Buatlah sesederhana mungkin
  • Perhatikan yang exception
  • Fokus kepada rencana aksi untuk memperbaiki kinerja
  • Membuat informasi yang transparan
  • Gunakan Teknologi seefektif mungkin

Kesuksesan dari suatu pengimplementasian manajemen kinerja sebenarnya banyak dipengaruhi oleh faktor soft side yaitu bagaimana seluruh lapisan di dalam Perusahaan merubah paradigma yang lama, dari budaya 8-5, artinya masuk jam 8 pulang jam 5, ke budaya apakah saya telah memberikan suatu nilai tambah pada perusahaan hari ini? Mungkin pertanyaan ini sangat relevan apabila kita tanyakan kepada diri kita masing-masing, sebelum kita mengimplementasikan suatu manajemen kinerja

No comments: