Wednesday, July 4, 2007

MEMBANGUN PARADIGMA BARU TENTANG KERJA

MEMBANGUN PARADIGMA BARU TENTANG KERJA
Oleh : Zulfikar

Istilah kerja dalam paradigma baru adalah mengenai amal dimana dalam bekerja seorang pekerja akan mendapatkan kepuasan fisik dan batin dari pekerjaannya tersebut, oleh sebab itu perlu adanya keseimbangan alokasi waktu antara bekerja dengan beribadah agar pekerja tersebut semakin enjoy dalam bekerja. Perlu dikembangkan motivasi tentang bekerja :

  • Bekerja adalah ibadah. Artinya motivasi bekerja tidak semata-mata manfaat fisik semata ataupun psikis, namun juga didorong oleh motivasi ibadah. Motivasi ibadah yaitu kemanfaatan yang diperoleh baik di dunia maupun akhirat.
  • Bekerja adalah tanggung jawab. Seorang pekerja bertanggung jawab atas aset perusahaan.
  • Bekerja bisa dipandang sebagai suatu investasi. Artinya imbalan kerja tidak selalu harus diberikan dalam bentuk upah namun dalam bentuk investasi lainnya, seperti saham atau modal usaha dan dalam hal ini tenaga kerja boleh tidak diupah. Dengan demikian adanya peningkatan upah akan mendorong seorang pekerja untuk bekerja lebih giat tanpa memandang seberapa besar kenaikan tersebut
  • Kerja keras dimana Ide dan keyakinan belum dihitung sebagai kerja, karena puncak kerja pada amal. Seluruh konsep harus diwujudkan dalam bentuk amal nyata. Pucak ilmu adalah amal, sehingga kita harus beramal dan berkorban mewujudkan cita-cita.
  • Kerja Cerdas dimana ide dan konsep yang dibangun menghasilkan sesuatu yang efekti dan efisien
  • Kerja tuntas dimana seorang pekerja mampu menguasai teknologi dan memecahkan segala bentuk persoalan dengan pendekatan konsep ilmu dan teknologi tersebut.
  • Kerja Mawas dimana banyak orang telah mengerti kebenaran, namun kita harus menumbuhkan tanggung jawab untuk membuat seseorang lebih sukses.Tanggung jawab merupakan puncak kesadaran emosi yang harus dibangun, hasilnya akan terbentuk pengendalian diri
  • Kerja Ikhlas dimana untuk mengembangkan pekerja perlu menguatkan nilai, sistem nilai dan keyakinan yang kuat dalam dirinya. Landasan keyakinan yang paling kuat dapat digali dari nilai-nilai spritual.

No comments: